Sabtu, 24 Oktober 2015

Perilaku Konsumen Jurnal 1 dan Jurnal 2



Perilaku Konsumen
Bab 1
Pendahuluan

1.1.Latar Belakang Masalah
          Perilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pembelian suatu barang atau jasa. Mungkin Anda sedikit bingung, perilaku seperti apa yang dimaksud atau dikategorikan ke dalam perilaku konsumen. Melalui ulasan artikel berikut ini, akan dibahas secara menyeluruh mengenai perilaku konsumen. Mulai dari definisi, jenis, proses, hingga cara mengetahui masalah-masalah konsumen yang sering dihadapi ketika melakukan pembelian. Pada dasarnya cakupan mengenai perilaku konsumen ini sangat luas, mungkin Anda melakukan perilaku konsumen, namun tidak menyadarinya. Hal-hal seperti itu seringkali terjadi ketika melakukan proses pembelian.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu Anda sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan Anda beli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa. Tentu sebagai konsumen, Anda tidak ingin salah membeli suatu produk atau jasa, maka dari itu perilaku konsumen diperlukan. Untuk penjelasan lebih mendetail, mari kita simak ulasan berikut ini.

1.2. Tujuan Penelitian
            Untuk mengetahui masalah apa saja yang sering dihadapi dalam melakukan Analisis Perilaku Konsumen 
1.3. Metode Penelitian
              Metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan objek yang dipakai pada perilaku konsumen.Dengan memberikan pertanyaan yang dibuat oleh penulis yaitu pertanyaan mengenai perilaku konsumen
1.4. Kesimpulan
            Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan kesimpulan terhadap perilaku konsumen : konsumen adalah seseorang yang memiliki pendapatan yang dipergunakan untuk membeli barang kebutuhan. sedangkan perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan seseorang individu atau kelompok dan organisasi dalam mendapatkan atau mengunakan produk. terdapat dua teori pendekatan perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. perilaku konsumen ini sangat didasari dengan motivasi, dan kebutuhan konsumen itu sendiri Faktor-Fakto yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen,Kekuatan Sosial Budaya, Budaya, Kekuatan Faktor Psikologis, Faktor Sikap Dan Keyakinan
            Konsep Diri Status / Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat Ada 2 faktor :
1).Faktor-Faktor  :
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup
e. Kepribadian dan Konsep diri

2). Faktor Faktor Psikologi
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pengetahuan
d. Keyakinan dan sikap
 

RISET TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK SEPEDA MOTOR DI WILAYAH KOTA DEPOK
Rahmad Budiman
ABSTRAK

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
          Bila diamati industri sepeda motor selama beberapa tahun terakhir ,bisnis ini menunjukan perkembangan secara spektakuler.setelah terpuruk sangat dalam pada masa krisis dengan penurunan penjualan sebesar 72,1% (dari 1,86 juta unit pada 1997 menjadi 519 ribu unit pada 1998),pasca krisis industri ini kembali tumbuh melesat dengan tingkat pertumbuhan luar biasa,sehingga dua tahun setelah krisis (2001)jumlah penjualan sepeda motor telah hampir menyamai penjualan pada masa sebelum krisis pada 2005,penjualan sepeda motor bahkan telah mencapai angka lebih ±3 juta unit,jauh diatas penjualan pada 1997 yang sebesar 1,8 juta unit.yang dimana sejak tahun 2006 volume produksi sepeda motor terus mengalami peningkatan pada tahun 2007 volume produksi mencapai 4,7 juta unit atau tumbuh 5,6 persen dari tahun sebelumnya.sementara itu,pada tahun 2008 pertumbuhan volume produksi sepeda motor meningkat cukup tinggi yakni 33,3% dengan volume sebesar 6,27 juta unit.peningkatan produksi ini mengikuti permintaan yang pada tahun tersebut tumbuh dengan kisaran angka yang sama .Sehinnga penjualan sepeda motor ditanah air dalam dua terakhir sejak tertekan pada tahun 2006 terus mengalami peningkatan.pada tahun 2007 penjualan mencapai 4,47 juta unit atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,44% dengan berlanjut peningkatan kembali terjadi pada tahun 2008 yang merupakan rekor penjualan sepeda motor di tanah air.peningkatan ini terjadi karena daya beli masyarakat yang membaik dengan didorongnya faktor perekonomian Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir digerakan oleh konsumsi masyarakat membuat barang konsumsi seperti sepeda motor meningkat permintaanya,Tidak hanya itu,sejalan dengan pesatnya pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia,Indonesia juga mengalami peningkatan indusrti dengan masuknya pemain baru seperti TVS dan bajaj auto dari India dan dimana beberapa pemain lama seperti Honda dan Yamaha juga berencana menambah lagi kapasitasnya.
            Diperkirakan,setidaknya terdapat lebih dari 200 merek sepeda motor yang beredar di Indonesia selama 3 tahun terakhir,dengan berbagai segmen pasar dan harga.Tingginya perminttan terhadap sepeda motor di Indonesia juga dipacu oleh maraknya lembaga pembiayaan yang mengucurkan dana untuk pembiayaan pembelian sepeda motor.
            Diperkirakan terdapat sekitar 30 bank (pemerintah maupun swasta)dan sekitar 121 perusahaan pembiayaan (multifinance)yang mengalokasikan sebagian dananya untuk pembiayaan pembelian sepeda motor.
            Fenomen ini paling tidak merupakan salah satu indikasi sangat atraktifnya bisnis produk sepeda motor di Indonesia.Dengan angka pertumbuhuan yang cukup fantastis dalam beberapa tahun berakhir ini,prospek industry sepeda motor dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan masih akan sangat cerah.
            Ada beberpa factor yang menjadi pendorong prospektifnya industri produk sepeda motor di Indonesia :
1.      Masih sangat besarnya potensi pasar yang tersedia
2.      Berkembangnya ojek sebagai alternative sarana transportasi umum di Indonesia
3.      Semakin terjangkaunya harga sepeda motor sehingga meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap kepemilikan produk sepeda motor.
4.      Produk sepeda motor merupakan salah satu alternative alat transportasi baik karena infrastruktur transportasi yang kurang memadai maupun karena relatif tidak terjangkaunya harga mobil oleh sebagian besar masyarakat.
5.      Maenjamunya lembaga pembiayaan maupun bank yang bermain di sector pembiayaan pembelian sepeda motor dengan proses dan persyaratan yang mudah,cepat dan dengan tingkat bunga yang relative rendah sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap pemilikan produk sepeda motor.
Padahal jika kita tinjau kembali banyak factor yang justru seharusnya menghambat penjualan kendaraan bermotor atau bahkan mengurangi,kita contohkan saja kebijakan pemerintah yang cukup kontrofersial yaitu membatasi jumlah kepemilikan kendaraan bermotor terlebih lagi kendaran beroda empat,Lalu apa sebenarnya yang terjadi,apa yang menjadi pendorong kuat perubahan pola fikir konsumen kendaran bermotor,apakah mereka sudah tidak memikirkan efeisiensi,atau mungkin terjadi kenaikan terhadap daya beli masyarakat ditengah melambungnya harga kebutuhan pokok dan bertambahnya penduduk berkategori miskin.
Bila suatu barang atau jasa telah dianggap sebagai kebutuhan pokok maka prioritas pemenuhannya akan menjadi harus atau segera kemungkinan kan adanya perubahan tersebut menjadi sangat nyata seiring dengan perkembangan pola hidup masyarakat dari waktu ke waktu.tetapi yang menjadi persoalan adalah jika perubahan pola hidup yang kian membutuhkan kemudahan dalam segala bidang tidak seiring dengan menigkatnya daya beli atau pendapatan.
Untuk itu penulis mencoba menganalisis apa yang menyebabkan konsumsi kendaraan bermotor menjadi dangat meningkat,kenyaaanya bahwa daya beli masyarakat justru sedang menurun,tingkat rakyat miskin pun terus bertambah,banyak diantaranya yang hanya mampu membeli dengan proses kredit yang pada bulan-bulan pertengahan akan macet,lalu pada akhirnya akan kembali menjadi investarsi perusahaan leasing.pada sisi lain memang ada konsumen yang mampu membeli kendaran bermotor dengan tunai,tetapi banyak pula yang akhinya kembali menjualnya pada bulan-bulan awal.Lalu apakah kenaikan penjualan yang cukup signifikan ini akan bertahan lama dan apa dampaknya bagi perusahaan penjual kendaraan bermotor.oleh karena itu dalam penyusunan skripsi ini penulis mengevaluasi atau mengamati masalah perilaku konsumen khusunya diwilayah kota Depok,sebagai sampel kehidupan konsumen yang heterogen,dan selanjutnya penuliah memilih judul
”RISET TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK SEPEDA MOTOR DI WILAYAH KOTA DEPOK”. Karena itu untuk mengetahui apakah factor budaya,sosial,kepribadian dan psikologi mempunyai pengaruh terhadap konsumen untuk membeli sepeda motor diwilayah kota Depok

1.2. Tujuan Penelitian
                        Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah factor budaya,sosial,kepribadian dan psikologi mempunya pengaruh terhadap perilaku konsumen untuk membeli sepeda motor diwilayah kota Depok


1.3.1 Metode Penelitian
1.      Riset Lapangan
a)      Riset Lapangan Daftar Pertanyaan (Kuisioner)
Metode pengumpulan data dengan menyiapkan kumpulan pertanyaan secara tertulis yang diajukan kepada respoden dengan alternative pilihan yang disesuaikan.

b)      Metode Wawancara
Dengan menyusun pertanyaan yang kemudian ditanyakan secara langsung kepada pihak yang sekiranya dapat memberi informasi yang dapat menunjang penelitian.
2.      Riset Kepustakaan
a)      Penulis melakukan pengumpulan data sekunder yang telah dicatat oleh lembaga statistik sebagai sumber informasi.
b)     Melalui literature yang ada,serta dari bahan-bahan yang pernah diteriman selama kuliah dan relevan dengan masalah yang dibahas.



1.4. Kesimpulan
            Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis,pada bab terakhir dari penulisan skripsi ini penulis dapat menarik kesimpulan :
            Bahwa factor budaya,sosial,kepribadian dan psikologi mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk sepeda motor diwilayah kota Depok.
            Dengan factor budaya menunjukan F hitung > F table yang berarti adanya pengaruh yang timbul dalam pembelian sepeda motor dan sangat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian produk sepeda motor diwilayah kota Depok,diantaranya kebiasaan masyarakat,tingkat nasionalisme dan kehidupan sosial.
            Kemudian untuk factor siosial menunjukan F hitung > F table yang berarti sangat berperan penting terhadap perilaku konsumen dalam pembelian produk sepeda motor diwilayah Kota Depok dimana pengaruh yang timbul untuk faktor sosial terhadap konsumen dalam memutuskan memberi produk sepeda motor yaitu : kelompok acuan,keluarga,dan peran.kelompok acuan adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikap/perilaku seseorang dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi.keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari –hari.sedangkan peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang.suatu produk atau merek dapat menggambarkan peran dan status pemakainya.
            Dengan factor kepribadian yang memiliki selisih paling besar antara nilai hitung dengan nilai variable,yang arti factor ini cenderung lebih kuat untuk mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk sepeda motor diwilayah Kota Depok dibandingkan factor budaya,sosial dan psikologi.Dimana pengaruh yang timbul untuk factor kepribadian terhadap konsumen dalam memutuskan membeli produk sepeda motor yaitu : keadaan ekonomi,pendapatan dan gaya hidup yang bersangkutan.Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari,minat dan pendapat seseorang.seseorang dengan pendapat yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunyan akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas.
            Dan factor psikologi yang memiliki selisih paling kecil antara nilai hitung dengan nilai variable,yang mempunyai arti factor ini cenderung lemah untuk mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk sepeda motor diwilayah kota Depok dibandingkan factor budaya,sosial dan kepribadian.dimana pengaruh yang timbul untuk factor psikologi terhadap konsumen dalam memutuskan membeli produk sepeda motor yaitu : motivasi,persepsi,pembelajaraan dan kepercayaan.Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.para konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.



Selasa, 23 Juni 2015

VISI DAN MISI SEBAGAI PEMIMPIN



VISI

Menjadikan Perusahaan yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi, serta bisa mengembangkan perusahaan baik didalam negri dan diluar negri dan mampu bersaing secara optimal

MISI
·         Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas dan bersaing
·         Memberikan kepuasan pelanggan, menjaga komitmen dan kepercayaan pelanggan dengan pelayanan yang handal.
·         Melakukan perdagangan umum yang menangani beraneka ragam produk dengan kualitas terbaik.
·         Melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara.
·         Memberikan layanan yang lengkap dan kompetitif kepada pelanggannya.

Selasa, 02 Juni 2015

pertahanan indonesia

OPM Tantang Indonesia Perang Terbuka

Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan eksistensinya. Meskipun berbagai kebijakan telah ditempuh pemerintah pusat, antara lain pemberian otonomi khusus, tetap saja keinginan untuk memisahkan diri dari Indonesia tidak pernah padam.

Bahkan baru-baru ini, pimpinan OPM yang bermarkas di Lany Jaya, Papua, Puron Wenda dan Enden Wanimbo, melontarkan pernyataan serius. Mereka menantang Indonesia berperang secara terbuka.


"Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua," kata Enden Wanimbo, Jumat, 22 Mei 2015.

Tantangan perang terbuka itu untuk menegaskan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati. Mereka menolak segala bentuk dialog serta membantah klaim dari Presiden Joko Widodo, bahwa Papua sudah aman.


"Itu tidak benar," tegas Enden.

Untuk mendukung perang terbuka, organisasi yang berdiri sejak 1965 itu sudah mengumpulkan logistik seperti senjata dan amunisi. Mereka siap berperang demi meraih tujuan.

Kolega Enden, Puron Wenda mengungkapkan alasan mengapa kelompoknya itu memilih perang terbuka. Menurut dia, Indonesia dianggap tidak bisa dipercaya.

"Komando OPM siap perang. Kami tak mau dialog yang diatur-atur Indonesia, yang suka tipu-tipu," ujarnya.

Puron juga mengatakan, kelompoknya sedang menyiapkan persenjataan. Meski tak menyebutkan secara detil waktu perang terbuka itu, namun dia mengatakan, "Sekarang tinggal tunggu komando maka perang dimulai."

Puron meminta pemerintah Indonesia keluar dari seluruh tanah Papua. Karena, mereka akan terus berperang untuk Papua Merdeka.

Dalam perang terbuka atau yang dinamai revolusi total dari Sorong sampai Merauke itu, kelompok OPM Puron Wenda dan Enden Wanimbo berupaya mengusir Indonesia dari Papua. Mereka tak hanya mengincar TNI-Polri, tapi juga seluruh masyarakat sipil non Papua.

"Pengusaha, buruh bangunan, pegawai negeri orang Indonesia akan diusir, bukan hanya tentara atau polisi," kata Puron Wenda.

Puron menegaskan semua gerakan mereka adalah gerakan politik untuk kemerdekaan Papua. Dia menolak tegas disebut sebagai kelompok kriminal, kelompok pengacau, kelompok kecil, atau istilah lain yang serupa.

"Kami pejuang kemerdekaan Papua," katanya.

Sedangkan, Enden mengajak wartawan asing untuk masuk ke Papua guna menyaksikan secara langsung aksi yang akan mereka lancarkan. Wartawan internasional dan nasional akan diberi kebebasan untuk melakukan peliputan di Papua.

Reaksi Polri


Kepolisian Daerah Papua langsung bereaksi begitu muncul tantangan perang terbuka dari OPM tersebut. Juru bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige Renwarin, memerintahkan seluruh Kepolisian Resor di wilayahnya, terutama yang selama ini dianggap rawan, untuk siaga dan waspada.

Bagaimanapun, mereka harus tetap memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dari ancaman kelompok-kelompok yang selama ini kerap mengacau.

Patrige mengakui ancaman serupa memang sudah sering terjadi. Namun kali ini dia meminta seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Sudah sering mereka mengancam tapi kami tidak meresponsnya dengan langkah represif, hanya antisipatif dan preventif," kata Patrige di Markas Polda Papua di Jayapura, Jumat, 22 Mei 2015.

Patrige melihat motif ancaman kelompok bersenjata itu jelas ingin menciptakan keresahaan di masyarakat sehingga perlu diwaspadai sedini mungkin.

"Kami menganalisis sejauh mana ancaman yang dilancarkan, yang jelas tujuannya membuat masyarakat resah," katanya.

Selain meningkatkan kewaspadaan, polisi juga akan menggalang dukungan kelompok masyarakat untuk bersama menciptakan rasa aman. Caranya ialah dengan memberikan pemahaman kepada kelompok bersenjata itu bahwa ancaman hanya akan meresahkan dan merugikan masyarakat Papua.

"Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan lagi," ujarnya.

Mengenai kemungkinan penambahan pasukan di daerah yang dianggap rawan, Patrige menyatakan sejauh ini belum perlu.

"Yang penting antisipasi, waspada. Tapi kalau memang ada polres atau polsek yang perlu penambahan personel, tentu akan kami kirim," katanya.

TNI Kuat


Markas Besar Tentara Nasional Indonesia juga turut merespon ancaman aksi separatis tersebut. Mereka sama sekali tidak takut dalam menjalankan tugas pertahanan.

"Tentara kita kuat. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan (dari ancaman itu)," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI M. Fuad Basya, saat dihubungi VIVA.co.id.

Fuad justru meragukan ancaman yang dilontarkan oleh Puron Wenda dan Enden Wanimbo. Menurutnya, tidak ada yang istimewa dari teror tersebut.

"Sangat biasa, tidak ada ancaman. Mereka berapa? Itu kelompok-kelompok kecil bersenjata yang masyarakat tidak suka sama mereka," ujarnya.

Fuad bahkan tidak yakin mereka mampu merealisasikannya.

"Emang mereka berani melakukan? Ancaman itu sekadar ngomong saja. Kalau perang terbuka, mereka melakukan di mana, dengan kekuatan berapa, siapa yang mereka serang," imbuh dia.

Fuad mengungkapkan kondisi di Papua saat ini sudah aman dan tenang. TNI konsisten membantu pemerintah daerah dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, jika ada kelompok-kelompok yang membuat kerusuhan atau suasana tidak kondusif, justru merusak ketenangan masyarakat.

"Kalau ada yang berniat seperti itu, berarti mereka tidak suka masyarakat hidup makmur. Mereka akan diserang oleh masyarakat, malah jadi bumerang buat mereka," imbuhnya.

Meskipun demikian, Fuad tetap mengimbau kepolisian dan juga masyarakat untuk waspada. Sementara, dia memastikan TNI juga siap menghadapi segala kemungkinan yang ada.

Untuk para anggota OPM itu, Fuad menilai seharusnya mereka berterima kasih. Sebab, Presiden Jokowi sejauh ini sudah mengambil langkah-langkah yang baik seperti memberikan grasi bagi tahanan politik.

Langkah Jokowi


Menghadapi situasi di Papua, Presiden Jokowi menempuh sejumlah langkah. Demi menciptakan situasi kondusif di Papua, dia tercatat memberikan grasi kepada lima narapidana politik Papua pada Sabtu 9 Mei 2015.

Lima narapidana itu dipenjara karena telah mencuri senjata di gudang senjata Kodim Wamena pada 3 April 2003. Mereka yang diberi grasi oleh Jokowi adalah Numbungga Telenggen (seumur hidup), Linus Hiluka (20 tahun), Apotnaholik Lokobal (20 tahun), Kimanus Wenda (20 tahun), dan Japrai Murib (20 tahun).

"Ini upaya pemerintah dalam menghapus stigma konflik yang ada di Papua. Kita ingin ciptakan Papua sebagai tanah yang damai, sebab itulah saya memberikan grasi sore ini," kata Jokowi usai memberikan grasi kepada lima narapidana politik Papua, di Lapas Abepura.

Selain lima narapidana politik ini, Jokowi juga berjanji akan memberikan grasi pula kepada sembilan narapidana Papua lainnya. Namun, ada satu narapidana yang tidak diberi grasi oleh Jokowi.

Dia adalah Filep Karma, karena meminta amnesti. Jokowi menyatakan, dia tak bisa serta merta dapat memberikan amnesti. Sebab, pemberian amnesti harus melalui persetujuan DPR.

"Saya ingin berikan grasi, tapi dia minta amnesti. Sedangkan amnesty harus persetujuan Dewan, kita tunggu apakah Dewan setuju," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, pemberian grasi kepada lima tahanan itu melalui proses yang panjang. Bukan serta merta hanya dipilih oleh Jokowi.

"Bukan dipilih tapi melalui komunikasi dan proses," ungkap Jokowi.

Dengan membebaskan semua tahanan politik dan narapidana politik ini, Jokowi berharap mereka akan bersama-sama membangun Papua menuju wilayah yang lebih sejahtera.

"Mari semua bergandeng tangan membangun Papua, meski dengan cara yang berbeda-beda," kata Jokowi.

Ia juga meminta melupakan masa lalu dan mengajak untuk menata masa depan.

"Mari lupakan yang lalu, jangan lagi saling menyalahkan, tapi mari tatap masa depan yang lebih baik," ujar Jokowi.

Salah satu napol yang mendapat grasi yakni Japrai Murib menyatakan rasa syukurnya atas grasi yang diberikan Presiden Jokowi.

"Saya bersyukur dengan grasi ini, ini jawaban yang saya tunggu-tunggu selama 12 tahun 8 bulan saya di penjara, era SBY grasi saya ditolak," katanya.

Sementara itu, Kimanus Wenda menyatakan, grasi yang diberikan Presiden adalah pemindahan dari penjara kecil ke penjara besar.

"Dengan di luar kami bekerja luas dengan masyarakat, sebab kami adalah alat masyarakat," ujar Wenda yang menjalani tahanan selama 12 tahun 8 bulan.

Selain tahanan politik, Jokowi juga mengajak semua anggota dan pimpinan OPM Goliat Tabuni untuk bersatu membangun Papua.

"Ke depan kita akan ajak sama-sama membangun Papua dengan pendekatan kesejahteraan dan meningkatkan pembangunan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Untuk itu, Jokowi meminta semua pihak jangan lagi ada yang memanas-manasi situasi Papua.

"Kita akan bangun Papua, jadi jangan lagi ada yang panas-panasi," tutur Jokowi.

Jokowi mengaku belum menerima surat dari Goliat Tabuni yang berisi pernyataannya untuk terus berjuang demi kemerdekaan Papua.

"Saya belum terima suratnya," ujar dia.

Goliat mengklaim bahwa dia telah mengirim surat ke Jokowi melalui kapolres Puncak Jaya, kapolda, dan gubernur Papua.

Hanya Gertakan


Sementara itu, Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP), Pater DR Neles Tebay, mengungkapkan pendapatnya. Dia mencatat, ancaman yang dilontarkan OPM kali ini tidak biasa.

Sebab, dalam beraksi OPM biasanya mereka tidak pernah mengumumkan terlebih dahulu. Apalagi memberitahukan akan melakukan perang.

"Kalau mereka lihat musuh, hajar saja tanpa pemberitahuan atau pengumuman. TNI, Polri, aparat keamanan, mereka tembak saja. Kali ini ada pengumuman bahwa ada perang terbuka. Bagi saya, itu sesuatu hal baru yang tidak pernah dibuat OPM-OPM," kata Neles saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Neles menilai, aksi Puron Wenda dan Enden Wanimbo tersebut hanya untuk menggertak pemerintah. Menurutnya, mereka hanya ingin menunjukkan eksistensi.

"Mereka ingin mengatakan bahwa mereka ada. Itu saja. Tapi saya tidak terlalu percaya mereka akan melakukan suatu perang terbuka, melawan semua orang, tidak hanya TNI Polri tapi orang-orang Indonesia," ujarnya.

Meskipun demikian, Neles meminta pemerintah tidak boleh memandang remeh ancaman perang terbuka tersebut. Selain itu juga tidak perlu terpancing.

"Mereka juga punya potensi untuk menciptakan perdamaian, memicu aksi-aksi kekerasan,"

Untuk menghadapi situasi itu, Neles menawarkan sebuah jalan keluar. Selain tidak berlebihan dan memandang remeh, menurutnya, pemerintah perlu memperlihatkan bahwa mereka serius menyelesaikan masalah Papua secara menyeluruh.

"Apa masalah Papua? Sebaiknya, cari bentuk yang pas dilakukan dialog," usulnya.

Ketua Sekolah Tinggi filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur di Abepura, Papua, itu menjelaskan bahwa masyarakat Papua dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, mereka yang hidup di kota dan kampung. Kedua di hutan yaitu para anggota OPM dan pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Lalu ketiga, di luar negeri seperti Belanda, Australia dan negara-negara lain.

Untuk menyelesaikan persoalan Papua, dia menyarankan pemerintah khususnya Presiden Jokowi agar tidak hanya menemui mereka yang masuk kategori pertama. Tapi, kategori kedua dan ketiga juga harus diprioritaskan.

"Ini bagaimana pemerintah membangun komunikasi politik dengan mereka terutama yang di hutan dan luar negeri," lanjutnya.

Neles mempersoalkan, apabila Jokowi bisa mengunjungi orang Papua di kota dan kampung tiga kali setahun, bagaimana dengan yang di luar negeri dan hutan? Padahal mereka memperjuangkan aspirasi politik dengan kekerasa, dan yang di luar negeri dengan lobi-lobi yang semakin hari semakin gencar.

"Presiden jangan hanya mendekati yang ada di kampung atau kota tapi dengan yang di hutan dan luar negeri. Pemerintah bisa dengar sendiri dari mereka sehingga tahu apa yang mereka mau. Mungkin masalah mereka sudah ditutaskan tapi belum tentu mereka tahu," tuturnya.

Saat disinggung, apakah Jokowi perlu blusukan ke hutan-hutan Papua demi menemui masyarakat Papua yang hidup di sana, Neles menyerahkannya pada Jokowi untuk mengaturnya.

"Di mana terserah, itu bisa diatur. Yang penting, kehendak politik pemerintah untuk membangun komunikasi politik dengan masyarakat Papua di hutan dan luar negeri supaya dengar sendiri apa yang jadi masalah".

Neles lalu memberikan saran pada TNI dan Polri. Menurutnya, institusi pertahanan dan keamanan itu juga tidak perlu berlebihan dalam menanggapi pernyataan tentang ancaman perang terbuka dari OPM misalnya dengan menggelar operasi militer, atau memperbanyak pasukan di Papua.

"Tapi jangan terlena, tetap bersiaga saja, wasapada. Tidak melakukan tindakan secara berlebihan, kalau berlebihan bisa antipati, bukan hanya dari OPM tapi masyarakat Papua," dia mengingatkan.(VivaNews)


Sumber:http://strategi-militer.blogspot.com/2015/05/opm-tantang-indonesia-perang-terbuka.html#more : 

Minggu, 03 Mei 2015

RI dan Australia Bersitegang Usai Hukuman Mati, Siapa yang Rugi?

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbot memutuskan untuk menarik duta besar untuk Indonesia pasca hukuman matiDuo Bali Nine yang merupakan warga negaranya.

Namun, ini bukan kali pertama terjadi ketegangan hubungan Indonesia dan Australia memanas. Dengan kondisi ini, lalu siapa yang merugi jika hubungan Indonesia dengan Australia memburuk?.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan tindakan penarikan duta besar tersebut merupakan hal yang wajar dan kerap dilakukan beberapa negara sebagai tindakan protes atas kebijakan negara lainnya.

"Ya itu dalam hubungan diplomatik itu biasa saja. Kita juga pernah menarik duta besar kita ke sana jangan lupa, itu biasanya sementara sebulan dua bulan, setelahnya kembali lagi," kata JK di Menara Bidakara, Rabu (29/4/2015).

Menanggapi mengenai kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat memanasnya‎ hubungan kedua negara, JK mengungkapkan Australia lebih rugi jika dibandingkan Indonesia.

‎"Perdagangan kita dengan Australia kita lebih banyak mengimpor dari Australia, jadi kalau menghentikan perdagangan dia rugi," tegasnya.

Jika dilihat dari angka realisasi investasi, ‎sejak 2011, Australia menjadi investor nomor sembilan terbesar di Indonesia.
 
Dalam kurun 2011 hingga 2012 nilai investasi Australia melonjak 700 persen. Di bidang perdagangan, total perdagangan dua negara mencapai US$ 10 miliar. 

Sementara menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ketujuh untuk Australia pada 2012.‎ S‎ebaliknya, Australia negara tujuan ekspor terbesar kedelapan untuk Indonesia.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa sebenarnya baik Indonesia dan Australia merupakan negara yang saling bergantung bagi kelangsungan ekonomi masing-masing.

Hubungan Indonesia dan Australia, sebelumnya memang kerap mengalami panas dingin. Pada 2012 misalnya, hubungan Indoneia Australia sempat tegang setelah sebuah toko di Australia memajang bendera Bintang Kejora milik Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Pada 2013, hubungan kembali memanas karena WikiLeaks membocorkan dokumen bahwa Australia menyadap telepon seluler milik mantan Presiden SBY dan Ibu Ani serta beberapa pejabat lain.‎ (Yas/Nrm)



Referensi : http://m.liputan6.com/bisnis/read/2222614/ri-dan-australia-bersitegang-usai-hukuman-mati-siapa-yang-rugi

Senin, 06 April 2015

Contoh Kasus Pelanggaraan HAM Tentang Pembunuhan




1.Pendahuluan

Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Hampir dapat dipastikan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pelanggaran hak asasi manusia, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain. Pelanggaran itu, bisa dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat, baik secara perorangan ataupun kelompok.

2.Pembahasan (contoh kasus pelanggaran HAM)

Gadis Pemalang Tewas Dicekik Mantan Pacar

on
Duka mendalam masih terus dirasakan oleh ibu almarhumah Lety Kurniawati, gadis remaja warga Desa Loning, Kecamatan Petarukan, Pemalang. Jawa Tengah. Putri sulungnya meregang nyawa dengan tragis di tangan mantan kekasihnya sendiri.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (28/5/2014), korban tewas dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya dan bekas cekikan di leher korban.
Selain melakukan kekekerasan fisik, pelaku juga mencekoki korban dengan minuman beralkohol yang telah dicampur dengan obat sakit kepala.
Kini tersangka yang diketahui bernama Danu telah mendekam di tahanan Polres Pemalang. Ia mengakui perbuatan yang dilakukannya atas dasar sakit hati dan cemburu. Ibu korban berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.
Kejadian berawal pada Jumat 23 Mei 2014 sore, ketika tersangka berkunjung ke rumah korban. Sekitar 2 jam kemudian tersangka pamit pulang. Setelah itu sang ibu yang bernama Kuniroh pergi keluar membeli martabak.
Namun saat pulang Kuniroh terkejut karena mendapati anaknya dalam keadaan tak berdaya. Kuniroh langsung melarikan putrinya ke rumah sakit. Namun nyawa sang anak tak dapat diselamatkan. (Riz)
3.Analisa Kasus:
Berdasarkan kasus, pelaku dijerat dengan pasal 338 yang sengaja merampas nyawa orang lain
Pasal 338
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 338
Ø  Danu melakukan kekekerasan fisik, pelaku juga mencekoki korban dengan minuman beralkohol yang telah dicampur dengan obat sakit kepala kepada korban
4.Kesimpulan :
            Danu membunuh pacarnya karena ada unsur cemburu dia menghabiskan nyawa sang mantan pacar dengan cara mencekiknya.
kejadian tersebut berawal pada jumat 23 Mei 2014  karena tersangka berkunjung kerumah korban setelah 2 jam korban pamit pulang Setelah itu sang ibu yang bernama Kuniroh terkejut karena mendapati anaknya dalam keadaan tak berdaya
5.Saran
            Seseorang yang melakukan pembunuhan itu, diberi hukuman mati,agar kasus-kasus pembunuhan tidak akan terjadi lagi,jangan hanya penjara lima belas tahun.penjara paling lama lima belas tahun hukumannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya.
6.Referensi
http://news.liputan6.com/read/2055414/gadis-pemalang-tewas-dicekik-mantan-pacar